Banyak
orang yang frustrasi dengan hasil tes IELTS-nya dikarenakan oleh
kesalahannya sendiri. Umumnya, mereka adalah kelompok orang-orang yang
menunda persiapan IELTS hingga waktu paling akhir sebelum tes. Hal itu
memang lumrah karena sudah menjadi ciri khas manusia untuk menunda
sebelum mulai mengerjakan suatu proyek penting dalam hidupnya.
Jadi,
silahkan baca dan pikirkan – apakah anda ingin berada di posisi dan
merasakan kemarahan dan frustasi yang sama dengan kelompok tersebut? Dan
jika tidak, apa yang bisa anda lakukan untuk menghindarinya?
Andaikan,
anda sedang merencanakan untuk menjalani tes IELTS. Anda tahu anda
memiliki waktu sekitar satu minggu untuk bersiap menghadapi tes
tersebut. Tetapi anda selalu menundanya hingga satu hari sebelum tes
dilaksanakan. Tak disangka, anda mencoba mengerjakan salah satu sampel
tes Reading dan hanya menebak 3 jawaban salah. Anda pun kemudian mencoba
tes Listening dan menebak 38 jawaban benar dari 40 soal. Boleh jadi,
anda cukup percaya diri dengan latihan yang hanya satu kali ini.
Esoknya,
tes yang sebenarnya. Anda diselubungi kabut tebal saat menghadapi tes
IELTS. Soal tes-nya jauh lebih sulit ketimbang soal yang anda coba
kerjakan pada satu kali latihan sebelumnya. Anda tidak dapat fokus pada
bagian Listening. Bagian reading pun jauh lebih sulit dari yang anda
perkirakan. Wacana pertama dan kedua sangat sulit, penuh dengan
kata-kata yang sulit, kalimat yang kompleks dan menghabiskan waktu. Dan
anda hanya dapat menggunakan waktu 10 menit terakhir untuk membaca dan
menjawab wacana ketiga.
Sesungguhnya
kelemahan anda terletak pada kecakapan menulis. Anda pun tidak terlalu
baik dalam Speaking. Pada saat tes, anda tidak punya sama sekali ide
untuk dikembangkan. Anda tidak menguasai topik yang disediakan untuk
anda. Sehingga pada akhirnya anda hanya dapat menyalahkan diri sendiri
dan frustasi karena tidak berusaha meluangkan dan berlatih jauh hari
sebelum tes dilaksanakan.
Jadi, apalagi yang anda tunggu? Hit the books! Mulailah belajar untuk menghadapi tes IELTS!