IELTS, seperti tes serupa lainnya, menuntut persiapan psikologis yang sangat baik.
Sambil membaca, setidaknya ada dua pertanyaan yang mungkin muncul dalam
benak anda – persiapan psikologis macam apa dan apa yang kita perlukan.
Siapapun yang merencanakan mengikuti tes IELTS harus tahu bahwa ada banyak tekanan yang muncul.
Misalnya, fakta bahwa selama sesi Listening rekaman yang diputar hanya satu kali bisa jadi sangat mengintimidasi, sehingga anda bisa saja kehilangan jawaban – selamanya, tidak ada kesempatan kedua. Atau mencoba berbicara selama sesi Interview selama setidaknya dua menit tanpa melihat waktu dapat membuat orang sangat ketakutan. Juga sangatlah mudah menjadi depresi selama proses belajar hanya dengan melihat daftar tugas yang perlu anda ketahui untuk melakukan tes
Misalnya, fakta bahwa selama sesi Listening rekaman yang diputar hanya satu kali bisa jadi sangat mengintimidasi, sehingga anda bisa saja kehilangan jawaban – selamanya, tidak ada kesempatan kedua. Atau mencoba berbicara selama sesi Interview selama setidaknya dua menit tanpa melihat waktu dapat membuat orang sangat ketakutan. Juga sangatlah mudah menjadi depresi selama proses belajar hanya dengan melihat daftar tugas yang perlu anda ketahui untuk melakukan tes
dengan dengan cepat dan
akurat.
Siap
secara mental untuk menghadapi tes IELTS memiliki dua manfaat bagi anda
– membantu anda belajar lebih efektif dan membuat anda berkonsentrasi
pada ujian bukan pada ketakutan. Anda dapat memulai persiapan ini dengan
mengatur pencapaian yang realistis – sebuah band score
IELTS yang harus anda capai. Mengetahui target anda membuatnya lebih
mudah untuk mengukur kemampuan anda – di mana anda sekarang dan apa yang
harus anda kembangkan untuk mencapai target. Dengan cara ini anda tahu
dengan pasti berapa banyak jawaban dari 40 pertanyaan yang mungkin anda
jawab dengan salah namun masih dapat meraih target.
Saat mempersiapkan IELTS, hal yang terpenting adalah bahwa waktu adalah kemewahan
yang anda tidak miliki. Inilah sebabnya strategi dikembangkan untuk
mengatasi batasan ini, dan salah satunya adalah melewatkan pertanyaan
yang memakan banyak waktu. Jika terlalu lama berkutat dengan satu soal,
menyerahlah dan lanjutkan dengan soal berikutnya. Beberapa orang sangat
sulit untuk menyerah, karena harga diri, kesempurnaan dan pada akhirnya
mereka kecewa karenanya. Untuk memastikan hal ini tidak terjadi pada
anda, latihlah pikiran anda untuk mematuhi anda kelak.
Aspek penting lainnya adalan mengetahui kelemahan
anda. Proses belajar yang paling awal adalah mengetahui di mana letak
poin kelemahan anda berhubungan dengan IELTS. Hal yang paling alamiah
adalah mencurahkan perhatian lebih pada area yang lemah dan tidak
mengecilkan hati jika anda menemukan beberapa subyek yang sulit bagi
anda. Mengetahui apa yang bisa diandalkan dari diri sendiri membuatnya
lebih mudah untuk mengendalikan aksi dan sikap anda. Misalnya jika anda
memiliki kecenderungan untuk menulis kalimat yang panjang dan rumit dan
anda mengetahui kebiasaan ini – anda akan memberikan perhatian ekstra
pada aspek ini.
Dan akhirnya, masalah yang paling umum: penundaan.
Anda tahu bahwa anda benar-benar harus mencapai target IELTS, bahwa ini
adalah kunci menuju mimpi anda tetapi anda tidak dapat membuat diri
anda mulai belajar. Solusinya: lakukan! Buat batasan waktu, mulailah
memberitahukan pada orang lain bahwa anda sedang belajar untuk
menghadapi tes IELTS, biarkan semua orang tahu. Rasa malu karena tidak
memenuhi harapan orang lain akan memicu anda mencapai target, yaitu
unggul dalam IELTS dan melupakannya.
P.S. Score Card dan Chimp Management bisa digunakan untuk membuat mental Anda jauh lebih siap.