"I believe this is a very
useful lesson. You can learn a lot from it. Use this lesson to make your public
speaking better!".
Bisakah anda melihat apa yang salah
pada kalimat di atas? Apakah kalimat itu menjadi pembuka yang baik untuk suatu
artikel? Apakah kalimat itu menarik? Bisakah anda belajar darinya? Nyatanya,
kalimat itu terlalu luas. Kita bias saja menyebutkan bahwa setiap pelajaran
sangat berguna. Tetapi, kita berharap ada sesuatu yang secara spesifik berguna
dalam artikel ini. Apakah itu? Seberapa spesifik artikel ini untuk kebaikan
saya? Apa yang sesungguhnya saya pelajari?
Akan lebih baik jika anda mencoba
pembukaan semacam ini:
"In this lesson, you will learn
two reasons why you must use specific examples and two easy ways to make your
message lively and more memorable."
Kalimat ini lebih baik! Sekarang
kita tahu ada dua alasan dan dua metode. Kita sekarang siap untuk mencari
hal-hal seperti yang kita baca. Kita mengetahui perasaan si pembicara bahwa
kita harus menggunakannya. (Sehingga kita berpikir mengapa kita harus
menggunakannya!) kita melihat keuntungannya – pidato menjadi lebih hidup dan
lebih mudah diingat. Dalam presentasi anda, selalu selipkan cukup banyak detil
yang spesifik sehingga pendengar dapat benar-benar memahami dan
memvisualisasikan pesan anda. Detil yang spesifik memberikan kesan yang kuat. Sebaiknya
mengatakan, "many people suffered" atau "there were more than
6000 dead and 20,000 injured". Kalimat kedua lebih berkesan.
Berikut adalah dua cara
mempersiapkan pidato anda agar memiliki cukup banyak detil. Cara yang pertama
adalah mempercayai pendekatan 5W – jawablah pertanyaan Who, What, Where, When
dan Why. Siapa yang akan diuntungkan, apa yang akan mereka pelajari, di mana
dan kapan (atau berapa lama akan berlangsung), dan mengapa topic ini baik? Cara
yang kedua adalah menggunakan kelima indera kita. Gambarkan sesuatu dengan cara
yang sangat visual, sehingga audiens dapat membentuk suatu gambaran dalam benak
mereka. Atau bicarakan tentang rasa dan bau, jika anda berbicara tentang
makanan, misalnya. Atau gambarkan bunyi yang mungkin anda dengar atau rasakan.
Semua indera ini membantu mengikat audiens untuk benar-benar mengingat pesan
anda.
Anda bisa mulai dengan kalimat yang
luas, tapi kemudian berikan banyak contoh untuk mendukung poin utama anda.
Detil yang spesifik tampak lebih terpercaya – bagi audiens, saat mendengar
gambaran spesifik anda, mampu mengidentifikasi hal-hal yang mirip dengan
pengalaman pribadi mereka. Namun, jangan berikan terlalu banyak detil pada
audiens. Keseimbangan sangatlah penting. Gunakan detil untuk menjelaskan dan
menggambarkan poin terpenting anda, tetapi jangan membiarkan detil
menyembunyikan poin utamanya.