Kamis, 04 April 2013

IELTS: Berikan Contoh yang Spesifik

"I believe this is a very useful lesson. You can learn a lot from it. Use this lesson to make your public speaking better!".
Bisakah anda melihat apa yang salah pada kalimat di atas? Apakah kalimat itu menjadi pembuka yang baik untuk suatu artikel? Apakah kalimat itu menarik? Bisakah anda belajar darinya? Nyatanya, kalimat itu terlalu luas. Kita bias saja menyebutkan bahwa setiap pelajaran sangat berguna. Tetapi, kita berharap ada sesuatu yang secara spesifik berguna dalam artikel ini. Apakah itu? Seberapa spesifik artikel ini untuk kebaikan saya? Apa yang sesungguhnya saya pelajari?
Akan lebih baik jika anda mencoba pembukaan semacam ini:

"In this lesson, you will learn two reasons why you must use specific examples and two easy ways to make your message lively and more memorable."
Kalimat ini lebih baik! Sekarang kita tahu ada dua alasan dan dua metode. Kita sekarang siap untuk mencari hal-hal seperti yang kita baca. Kita mengetahui perasaan si pembicara bahwa kita harus menggunakannya. (Sehingga kita berpikir mengapa kita harus menggunakannya!) kita melihat keuntungannya – pidato menjadi lebih hidup dan lebih mudah diingat. Dalam presentasi anda, selalu selipkan cukup banyak detil yang spesifik sehingga pendengar dapat benar-benar memahami dan memvisualisasikan pesan anda. Detil yang spesifik memberikan kesan yang kuat. Sebaiknya mengatakan, "many people suffered" atau "there were more than 6000 dead and 20,000 injured". Kalimat kedua lebih berkesan. 

Berikut adalah dua cara mempersiapkan pidato anda agar memiliki cukup banyak detil. Cara yang pertama adalah mempercayai pendekatan 5W – jawablah pertanyaan Who, What, Where, When dan Why. Siapa yang akan diuntungkan, apa yang akan mereka pelajari, di mana dan kapan (atau berapa lama akan berlangsung), dan mengapa topic ini baik? Cara yang kedua adalah menggunakan kelima indera kita. Gambarkan sesuatu dengan cara yang sangat visual, sehingga audiens dapat membentuk suatu gambaran dalam benak mereka. Atau bicarakan tentang rasa dan bau, jika anda berbicara tentang makanan, misalnya. Atau gambarkan bunyi yang mungkin anda dengar atau rasakan. Semua indera ini membantu mengikat audiens untuk benar-benar mengingat pesan anda.

Anda bisa mulai dengan kalimat yang luas, tapi kemudian berikan banyak contoh untuk mendukung poin utama anda. Detil yang spesifik tampak lebih terpercaya – bagi audiens, saat mendengar gambaran spesifik anda, mampu mengidentifikasi hal-hal yang mirip dengan pengalaman pribadi mereka. Namun, jangan berikan terlalu banyak detil pada audiens. Keseimbangan sangatlah penting. Gunakan detil untuk menjelaskan dan menggambarkan poin terpenting anda, tetapi jangan membiarkan detil menyembunyikan poin utamanya.