Minggu, 10 Maret 2013

Menulis Esai IELTS? Gunakan 4C ini

Banyak yang bertanya apa cara sukses menulis esai. Sesungguhnya jawabannya hanya satu, ‘banyak berlatih, banyak bimbingan, dan banyak kesabaran.’ Tetapi, bagaimana caranya berlatih dengan benar? Ikuti cara 4C. wah, apalagi itu, ya?

4C, yaitu: conciseness (ringkasan padat), cohesion (kepaduan), coherence (koherensi), dan composition (komposisi). Masing-masing perlu dikembangkan dengan baik jika anda ingin meraih skor yang memuaskan pada esai Task 2. Artikel ini akan membahas masing-masing 4C dan menjelaskan bagaimana anda sebaiknya menggunakan ide-ide yang manjur untuk menaikan skor IELTS anda.

Mari mulai dengan conciseness. Tak seperti bahasa lainnya yang menghargai kalimat-kalimat panjang dan sangat rumit, bahasa Inggris tertulis yang baik adalah bahasa yang mengucapkan banyak hal hanya dalam beberapa kata. Kandidat seringkali salah duga bahwa semakin panjang kalimat maka semakin terdengar akademis.


Menulis kalimat yang panjang dalam jawaban anda adalah suatu masalah untuk 2 alasan. Yang pertama yaitu meningkatnya kemungkinan terjadinya kesalahan yang berhubungan dengan koherensi. Yang kedua yaitu akan semakin sulit bagi anda untuk mengendalikan grammar kalimat tersebut sehingga mengarah pada kesalahan gramatikal yang bodoh. Seringkali, kandidat menerima nilai yang mengecewakan pada esai IELTS mereka hanya karena kalimat panjang membawa mereka pada masalah dengan koherensi dan grammar.

Jadi berapa panjang seharusnya sebuah kalimat? Termasuk frasa kohesif (‘C’ yang kedua), kalimat tersebut sebaiknya terdiri dari 8 hingga 15 kata.

Sekarang mari perhatikan bagaimana menulis frasa kohesif .
Cohesion (kohesif) merujuk pada kata-kata dan frasa-frasa yang membantu menghubungkan dua ide. Frasa kohesif termasuk kata-kata seperti…

Because of this…; As this shows…; As can clearly be seen from this example, …;
It is clear that …; Thus, the idea that…; To illustrate this, …;
After analyzing both points of view, …; To provide a summary, ...; Without a doubt, this causes…

Sebaiknya hafalkan frasa-frasa itu di kepala anda dan pelajari cara penggunaannya dengan benar. Saat anda menghadapi ujian, anda dapat menggunakan frasa-frasa tersebut dengan penuh percaya diri, yang tak hanya menghemat waktu anda tetapi juga mengurangi kemungkinan kesalahan gramatikal.

C yang ketiga adalah coherence (koherensi), yaitu gagasan yang membuat seluruh ide anda dapat dipahami dengan mudah oleh pembacanya. Seperti yang sudah anda kira, menggunakan frasa kohesif di atas dengan benar dapat sangat membantu memacu koherensi dalam esai anda karena mereka memperjelas ide anda. Koherensi juga dikembangkan dengan baik oleh grammar yang sesuai, jadi berusahalah untuk mempelajari kembali hal ini sebelum menghadapi ujian.

C yang terakhir, composition (komposisi), merujuk pada penggunaan struktur esai yang baik. Ini artinya termasuk sebuah tesis (jika pada essai argumen), setidaknya 2 ide pendukung, contoh kehidupan nyata, diskusi yang wajar mengenai contoh-contoh tersebut maupun sedikit ringkasan dan akhirnya kesimpulan yang rasional. Untuk memecahnya, suatu esai argument sebaiknya terdiri dari 15 kalimat yang dibagi menjadi 4 paragraf dan mengikuti pola seperti berikut:

Paragraf Introduksi
Sebuah kalimat latar yang memberikan latar belakang informasi mengenai topik esai.
Kalimat yang lebih detail yang menghubungkan kalimat latar dengan tesis.
Sebuah tesis yang menunjukkan pandangan anda terhadap topik yang anda pilih.
Sebuah kalimat uraian yang menyatakan kedua poin yang anda gunakan untuk mendukung tesis anda.

Paragraf Pendukung 1
Sebuah kalimat topik yang menggambarkan poin pertama yang akan anda tampilkan untuk mendukung tesis anda (poin ini diambil dari kalimat uraian).
Sebuah kalimat menunjukkan contoh kehidupan nyata mengenai topik ini.
Sebuah kalimat diskusi yang menunjukkan bagaimana contoh anda berkaitan dengan atau membuktikan kalimat topik anda.
Sebuah kalimat konklusi yang menghubungkan seluruh paragraph kembali dengan tesis anda.

Paragraph Pendukung 2
Sebuah kalimat topik yang menggambarkan poin kedua yang akan anda sampaikan untuk mendukung tesis anda (masih diambil dari kalimat uraian).
Sebuah kalimat menunjukkan contoh kehidupan nyata mengenai topik ini.
Sebuah kalimat diskusi yang menunjukkan bagaimana contoh anda berkaitan dengan atau membuktikan kalimat topik anda.
Sebuah kalimat konklusi yang menghubungkan seluruh paragraph kembali dengan tesis anda.

Paragraph Konklusi/Kesimpulan
Sebuah kalimat ringkasan yang secara singkat menyatakan kedua poin yang anda bahas dalam paragraph pendukung.
Sebuah pernyataan ulang mengenai tesis anda dengan menggunakan kata-kata yang berbeda.
Sebuah prediksi atau rekomendasi berdasarkan topik yang telah anda berikan.

Dengan menggunakan struktur yang logis seperti ini anda melengkapi persyaratan komposisi yang tepat untuk esai anda.

Singkatnya, 4C merupakan elemen penting dalam sebuah essai yang sukses. Conciseness menjaga kalimat tetap singkat, cohesion membantu kalimat terhubung, coherence menjaga pemahaman dalam esai, dan composition menghubungkan seluruh bagian essai menjadi logis.

Berusahalah menggunakan 4C dengan baik dan dijamin nilai menulis IELTS anda akan meningkat.
Semoga berhasil dengan ujian anda!